Mitos dan Fakta tentang Haid / Menstruasi

Indonesia adalah salah satu negara yang kaya bakal keanekaragaman budaya, budaya istiadat serta kepercayaan. Semua itulah yang memunculkan suatu  mitos-mitos yang sudah dipercaya sejak jaman dahulu walau belum memang kebenarannya. itos tersebut sangat erat dengan kebiasaan sehari-hari bahkan siklus menstruasi alias haid dikaitkan dengan berbagai mitos.

Berita alias info seputar mengenai haid yang belum terbukti kebenarannya bisa menjadi mitos yang telah dipercaya sejak jaman dahulu. Pada peluang hari ini penulis bakal mengungkap mengenai mitos seputar haid yang dipercaya oleh tidak sedikit kaum wanita.

Mitos Seputar Menstruasi yang Tidak jarang Dipercaya Wanita  

1. Meminum Soda Bisa Memperlancar Haid?

Sebagian besar wanita percaya bahwa dengan meminum minuman bersoda bisa melancarkan haid, oleh sebab itu tidak sedikit dari mereka mengkonsumsinya untuk memperlancar haid. Tetapi, pendapat tersebut dipatahkan oleh suatu  penelitian yang diperbuat di Swedia, penelitian tersebut menyebutkan bahwa mengkonsumsi minuman bersoda tidak ada hubungannya dengan hormon serta hal psikis lainnya sebab siklus menstruasi yang tidak lancar hanya dikarenakan oleh adanya hal internal yang mengatur jalannya siklus tersebut. Wanita yang mengalami siklus yang tidak lancar biasanya dipengaruhi sebab hormon, berat badan, serta kondisi ketika mengalami stres.

2. Tidak Boleh Mengkonsumsi Minuman Dingin Ketika Haid?

Mengkonsumsi minuman dingin ketika masa haid berjalan dipercaya bisa membekukan darah jadi berakibat pada resiko terkena penyakit kista. Apakah pendapat tersebut telah terbukti kebenarannya? Pasti saja tidak, sebab siklus menstruasi pastinya berhubungan dengan sistem reproduksi sedangkan makan serta minum berhubungan dengan sistem pencernaan jadi pendapat tersebut sangat tidak dibenarkan dengan cara medis.

 3. Larangan Tidak Boleh Keramas Ketika Haid?

Keramas pada saat menstruasi berjalan dipercaya bisa menyebabkan terjadinya menopause sebab darah haid bisa berhenti dengan sendirinya. Pendapat tersebut juga tidak dibenarkan oleh medis, sebab tidak keramas ketika haid bisa memunculkan gangguan pada rambut serta kulit kepala. Para medis justru menyarankan supaya lebih menjaga kebersihan tubuh ketika siklus menstruasi berjalan sebab adanya perubahan hormon.

4. Meminum Obat Pereda Nyeri Bisa Menganggu Kesuburan?

Sebagian wanita enggan mengkonsumsi obat pereda nyeri untuk menghapus rasa sakit ketika haid, tetapi apabila mengkonsumsinya dalam dosis yang cocok serta sesuai dengan keperluan pastinya tidak bisa menganggu kesehatan serta kesuburan. Pendapat tersebut terbukti dibenarkan, sebab reaksi bahan-bahan kimia bisa menganggu pertumbuhan jaringan endometrium di dalam otot rahim apabila dikonsumsi dengan cara berlebihan.

Mesikipun tidak sedikit sekali mitos yang beredar di masyarakat luas, janganlah semakin mempercayainya apabila belum dilandasi dengan penjelasan ilmiah dari para medis. Penting juga untuk menjaga kesehatan serta kebersihan organ reproduksi supaya terhindar dari gangguan penyakit.